Cerita Kurir Antar Paket Kain Kafan ke RS PTPN VI Kayu Aro yang Sudah Lama Terbengkalai
2 min read
KERINCI – Beredar video seorang kurir pengantar paket salah satu ekspedisi di Kabupaten Kerinci – Kota Sungai Penuh menceritakan dirinya mengantar paket ke Rumah Sakit (RS) PTPN VI Bedeng Delapan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci yang sudah lama terbengkalai atau sudah tidak dihuni lagi.
Video cerita kurir mengantar paket di RS PTPN VI Kayu Aro beredar lewat media sosial yang dibagikan akun Tiktok @levia.putri.anisa. belum lama ini.
Dimana pada Minggu tanggal 7 Juli 2024 kemaren ia mendapatkan tugas dari ekspedisi mengantarkan paket pesanan seperti hari-hari biasa. Namun pada hari itu dirinya mendapat paket untuk diantar ke RS PTPN VI Bedeng Delapan, Kayu Aro Barat yang sudah lama terbengkalai.
Sesampai di sana dirinya langsung masuk kedalam ruangan pasien. Ia tanya langsung kepada seorang bapak pasien di sana. Bapak yang pesan ini (paket) ini pak yang berisikan kain kafan? Iya, katanya. “Lalu bapak itu mengeluarkan duitnya, namun cukup lama narik di sakunya membuat saya jengkel jadinya, saya bilang cepat lah sedikit kami mau ngantar paket lain lagi,”kata kurir itu.
“Kok lama betul ngambil duitnya pak. Lalu bapak yang terbaring dengan infus yang masih terpasang ditangan itu jawab nanti kamu tahu kok. Kemudian saya tanya lagi sama orang yang ada di ruangan itu, bapak ini sakit apa? kok lama betul ambil duitnya, lalu dijawab lagi nanti kamu juga tahu kok,” katanya meniru bahasa bapak yang punya pesanan itu.
Beberapa menit kemudian ada yang gedor-gedor pintu di ruang operasi itu meminta saya untuk istighfar. “Ngucap, ngucap dek. Apo yang nak aku ucap aku sadar kubilang gitu. Ucapkan subhanallah dulu. Kata bapak itu kepada saya, kamu itu ngomong sendirian. Coba kamu pejamkan matamu ketika saya suruh buka silakan buka (mata). Setelah bapak baca ayat-ayat kursi ternyata saya sedang berada di semak belukar,” akunya.
Setelah sadar itu, paket yang berisi kain kafan seharga Rp. 150.000 dibiarkan disitu. “Kalau ada yang komplain nanti biar saya ganti. Aku sudah tidak berani masuk kesitu lagi. Dan paket yang saya antar ini orangnya sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu,”jelasnya.
Masih dalam pengakuan si kurir ini, setelah diberi tahu oleh seorang bapak yang berada sekitar lokasi kebun teh diarea rumah sakit itu mengatakan bahwa rumah sakit tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
“Rumah sakitnya bersih cuman bau kembang. Aku tanya lagi sama bapak yang bantu saya tadi kok rumah sakit kayak gini? Dijawab beliau iyo peninggalan Belanda,” sebutnya.
Percakapan si kurir ini dengan orang yang diduga misterius ini menggunakan bahasa Jawa. Dan uang yang diberikan kepadanya pun ternyata hanya daun. Namun petugas di RS PTPN VI itu berjumlah lima orang cewek dan satu orang cokok dengan mengenakan baju perawat dan berwajah Belanda.
“Hidung mancung. Berambut ikal dan berwarna pirang,”katanya.
Menurut informasi bahwa, kejadian ini tidak hanya terjadi kali ini, namun sudah pernah terjadi pada orang yang berbeda.